Saya akan mencoba menceritakan sebuah cerita yang pernah di ceritakan oleh seorang dosen di campus saya, mudah - mudahan kita bisa mengambil hikmah di balik cerita ini.
Awal cerita, Pada suatu hari ada seekor elang yang sedang mengerami telurnya, tiba - tiba telur yang dieraminya itu jatuh dari sarangnya yang berada diatas pohon si iduk pun tak sadar kalau telur yang sedang di erami itu jatuh. tak di sangka telur itu jatuh pas didepan kandang ayam, pada saat kebetulan pun si ayam penghuni kandang itu sedang mengerami telur, suatu saat si ayam keluar untuk mencari makan tiba - tiba si ayam mendapati sebutir telur yang berada di depan kandangnya, si ayam pun menyangka kalau telur itu adalah telurnya yang tercecer, akhirnya si induk ayam pun membawanya kedalam untuk di erami. hingga suatu hari telur - telur itu pun menetas, termasuk telur elang yang tadi tarjatuh, setelah si anak - anak ayam dan anak siburung elang tersebut yang di sangka anaknya itu diajak mencari makan oleh si induk ayam di padang rumput tempat mereka biasa mencari makan tiba - tiba muncul seekor burung elang yang terbang mengitari padang rumput temapat para ayam dan binatang - binatang lain mencari makan, lalu si induk ayam tersebut menyuruh anak - anaknya untuk segera berlindung dari terkaman burung elang tersebut, akhirnya mereka pun segera berlindung, sedangkan si anak burung elang yang mengikuti si induk ayam yang di anggapnya adalah induknya pun ikut, di sela - sela burung itu berlari dia melihat bagaimana si elang tersebut menerkam seekor kelinci yang sedang melintas, si anak burung elang itu terkagum dengan kehebatan burung elang yang gagah menangkap kelinci tersebut, sesampainya di kandang si anak burung elang tersebut berangan - angan untuk bisa terbang. keesok harinya pun si anak burung elang mencoba untuk terbang dengan modal nekat, si anak elang yang sudah terbiasa hidup dengan si ayam, ia mencoba untuk terbang dari ketinggian sebuah pohon tapi ia terjatuh, hingga terdengar suara jatuhnya oleh sodara - sodara anak ayamnya yang kemudian dilaporkan keinduknya, si induk mempeingatkannya untuk tidak bermimpi untuk bisa terbang, akhirnya si anak burung elang itu pun pulang dengan luka - luka di sekujur tubuhnya, dan ia pun tak pernah mencoba untuk terbang lagi, akhirnya ia pun melanjutkan hidupnya hingga mati sebagai seekor ayam, tanpa mengetahui sebenarnya dia adalah seekor elang.
Pelajaran yang kita bisa ambil dari cerita diatas adalah manusia sebenarnya mahluk yang paling sempurna di ciptakan oleh Tuhan, tidak ada manusia yang bodoh di dunia ini jika manusia itu sendiri mencoba untuk berusaha untuk dirinya sendiri serta membiasakan hidup terbiasa dengan kebiasaan yang baik seperti belajar karena manusia bisa karna biasa, yang ada bukan bodoh tapi malas, karena manusia pemalas tidak akan pernah maju dalam hidupnya.
Telur Elang ver1.
Popular Posts
-
tugas b. indonesia IDENTITAS BUKU Jenis Buku : Novel Judul Buku : Cinta-nya Monyet Pengarang : Mira Aji Indrasari Pene...
-
IT-forensik , mungkin bagi beberapa orang awam masih bingung apa itu IT forensik, berikut ini saya akan mencoba menjelaskan tentang apa itu ...
-
Siapa yang tidak mengenal atau tidak pernah mendengar kata 'musik' di dunia ini. Setiap orang di dunia ini pernah mendengarnya. Te...
-
bahasa dan huruf HoNoCoRoKo atau hanacaraka apakah anda pernah mendengar atau bahkan mengetaui apa itu huruf honocoroko/ Hanacaraka atau di...
-
Pengumpulan Data Dengan Cara Angket Dalam hal ini saya memberikan angket kepada orang-orang yang saya temui yang berisi pertanyaan tentang h...
-
Review UU telekomunikasi Seiring dengan pesatnya kemajuan dunia telekomunikasi di indonesia khususnya, maka pemerintah telah membuat undang ...
-
Saya akan mencoba menceritakan sebuah cerita yang pernah di ceritakan oleh seorang dosen di campus saya, mudah - mudahan kita bisa mengambil...
-
Paragraf Deduksi paragraf deduktif adalah paragraf yang kalimat topiknya terletak pada awal paragraf. Istilah deduktif berarti bersifat ded...
-
kala sinar surya merasuk dan hangat mencekam badan namun dingin bayangmu tetap kurasa . kala orang-orang terdiam diheningnya senja namun tet...
-
"Dayat", don bicara dengan agak keras dan menggerakan pantatnya, lalu bersender. "ini dari saya, dayat. Dari don. Ini tanda t...