Terima kasih Telah Berkunjung!

SELAMAT DATANG DI BLOG BEGINIBEGITUU

Baca!

SELAMAT DATANG DI BLOG BEGINIBEGITUU

Pelajari!

SELAMAT DATANG DI BLOG BEGINIBEGITUU

Amalkan!

SELAMAT DATANG DI BLOG BEGINIBEGITUU

Prev Next

Archive for March 2010

A Post Without Image

Deduksi Dan Induksi

Paragraf Deduksi

paragraf deduktif adalah paragraf yang kalimat topiknya terletak pada awal paragraf. Istilah deduktif berarti bersifat deduksi. Kata deduksi yang berasal dari bahasa Latin: deducere, deduxi, deductum berarti ‘menuntun ke bawah; menurunkan’; deductio berarti ‘penuntunan; pengantaran’. Paragraf deduktif adalah paragraf yang dimulai dari pernyataan yang bersifat umum, kemudian diturunkan atau dikembangkan dengan menggunakan pernyataan-pernyataan yang bersifat khusus. Pernyataan yang bersifat khusus itu bisa berupa penjelasan, rincian, contoh-contoh, atau bukti-buktinya. Karena paragraf itu dikembangkan dari pernyataan umum dengan mengemukakan pernyataan-pernyataan khusus, dapatlah dikatakan bahwa penalaran paragraf deduktif itu berjalan dari umum ke khusus.
Sumber : http://sunarno5.wordpress.com/2008/12/02/paragraf-induksi-dan-deduksi/
Contoh :
Bangsa Indonesia masih perlu berjuang terus dalam mengatasi masalah kependudukan. Salah satu fokus dan perhatian yang layak diketahui masyarakat adalah mengenai tanggungan beban negara karena banyaknya generasi muda akan meningkatnya pendduduk usia lanjut. Ketika proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia dikomandangakan, 17 agustus 1945, oleh Soekarno - Hatta, jumlah jumlah penduduk kita sekitar 70 juta jiwa, sedangkan hasil sensus penduduk tahun 1961 berjumlah 97 juta jiwa. Sejak kemerdekaan hingga kini, penduduk indoenesia telah berkembang hampir 3x lipat, yakni 203, 45 juta jiwa.


Paragraf Induksi

kalimat topik terletak pada akhir paragraf, paragraf tersebut disebut paragraf induktif. Istilah induktif berarti bersifat induksi. Kata induksi yang berasal dari bahasa Latin: ducere, duxi, ductum berarti ‘membawa ke; mengantarkan’; inducere, induxi, inductum berarti ‘membawa ke; memasukkan ke dalam’. Lebih lanjut istilah induksi dijelaskan sebagai metode pemikiran yang bertolak dari hal khusus untuk menentukan hukum atau simpulan. Karena pernyataan khusus dapat berupa contoh-contoh, dan pernyataan umum itu berupa hukum atau simpulan, maka dapat dikatakan bahwa paragraf induktif itu dikembangkan dari contoh ke hukum atau simpulan.
sumber : http://sunarno5.wordpress.com/2008/12/02/paragraf-induksi-dan-deduksi/

Ciri-ciri Paragraf Induktif
- Terlebih dahulu menyebutkan peristiwa-peristiwa khusus.
- Kemudian, menarik kesimpulan berdasarkan peristiwa-peristiwa khusus.
- Kesimpulan terdapat di akhir paragraf.
- Menemukan Kalimat Utama, Gagasan Utama, Kalimat Penjelas.
Kalimat utama paragraf induktif terletak di akhir paragraf.
- Gagasan Utama terdapat pada kalimat utama.
- Kalimat penjelas terletak sebelum kalimat utama, yakni yang mengungkapkan peristiwa-peristiwa
khusus.
- Kalimat penjelas merupakan kalimat yang mendukung gagasan utama.

Jenis Paragraf Induktif :
1.Generalisasi
2.Analogi
3.Klasifikasi
4.Perbandingan
5.Sebab akibat

Contoh :
Pertanian yang dilakukan secara konfensional sudah ketinggalan jaman. Cara bertani konfensional ini dipandang tidak mampu meningkatkan produksi dan kualitas pangan jika dilihat dari tingkat kebutuhan pangan. Untuk mengatasi masalah ini sekarang sedang dikembangkan bioteknologi yang diharapkan mampu melipat gandakan produksi pangan sekaligus menigkatkan kualitasnya.

A Post Without Image

Telur Elang ver1.

Saya akan mencoba menceritakan sebuah cerita yang pernah di ceritakan oleh seorang dosen di campus saya, mudah - mudahan kita bisa mengambil hikmah di balik cerita ini.

Awal cerita, Pada suatu hari ada seekor elang yang sedang mengerami telurnya, tiba - tiba telur yang dieraminya itu jatuh dari sarangnya yang berada diatas pohon si iduk pun tak sadar kalau telur yang sedang di erami itu jatuh. tak di sangka telur itu jatuh pas didepan kandang ayam, pada saat kebetulan pun si ayam penghuni kandang itu sedang mengerami telur, suatu saat si ayam keluar untuk mencari makan tiba - tiba si ayam mendapati sebutir telur yang berada di depan kandangnya, si ayam pun menyangka kalau telur itu adalah telurnya yang tercecer, akhirnya si induk ayam pun membawanya kedalam untuk di erami. hingga suatu hari telur - telur itu pun menetas, termasuk telur elang yang tadi tarjatuh, setelah si anak - anak ayam dan anak siburung elang tersebut yang di sangka anaknya itu diajak mencari makan oleh si induk ayam di padang rumput tempat mereka biasa mencari makan tiba - tiba muncul seekor burung elang yang terbang mengitari padang rumput temapat para ayam dan binatang - binatang lain mencari makan, lalu si induk ayam tersebut menyuruh anak - anaknya untuk segera berlindung dari terkaman burung elang tersebut, akhirnya mereka pun segera berlindung, sedangkan si anak burung elang yang mengikuti si induk ayam yang di anggapnya adalah induknya pun ikut, di sela - sela burung itu berlari dia melihat bagaimana si elang tersebut menerkam seekor kelinci yang sedang melintas, si anak burung elang itu terkagum dengan kehebatan burung elang yang gagah menangkap kelinci tersebut, sesampainya di kandang si anak burung elang tersebut berangan - angan untuk bisa terbang. keesok harinya pun si anak burung elang mencoba untuk terbang dengan modal nekat, si anak elang yang sudah terbiasa hidup dengan si ayam, ia mencoba untuk terbang dari ketinggian sebuah pohon tapi ia terjatuh, hingga terdengar suara jatuhnya oleh sodara - sodara anak ayamnya yang kemudian dilaporkan keinduknya, si induk mempeingatkannya untuk tidak bermimpi untuk bisa terbang, akhirnya si anak burung elang itu pun pulang dengan luka - luka di sekujur tubuhnya, dan ia pun tak pernah mencoba untuk terbang lagi, akhirnya ia pun melanjutkan hidupnya hingga mati sebagai seekor ayam, tanpa mengetahui sebenarnya dia adalah seekor elang.

Pelajaran yang kita bisa ambil dari cerita diatas adalah manusia sebenarnya mahluk yang paling sempurna di ciptakan oleh Tuhan, tidak ada manusia yang bodoh di dunia ini jika manusia itu sendiri mencoba untuk berusaha untuk dirinya sendiri serta membiasakan hidup terbiasa dengan kebiasaan yang baik seperti belajar karena manusia bisa karna biasa, yang ada bukan bodoh tapi malas, karena manusia pemalas tidak akan pernah maju dalam hidupnya.